Nagorno-Karabakh

Diliputi kabut, Nagorno-Karabakh, atau Karabakh yang berbukit-bukit, merupakan daerah yang memisahkan diri dari Azerbaijan, dan dikuasai dalam 20 tahun terakhir oleh etnis Armenia. (VOA/U. Filimonova)

Terminal baru yang akan menjadi bandar udara Karabakh pertama sekarang berfungsi secara penuh, namun masih belum dipakai. Otoritas Azerbaijan telah mengancam akan menembaki pesawat yang menggunakan jalur udara di luar Stepanakert. (VOA/U. Filimonova)

Sumbangan dari orang Armenia di luar negeri membangun jalur satu-satunya ke Armenia, yaitu jalan berliku melewati pegunungan yang tinggi. (VOA/U. Filimonova)

Pemandangan kota di Nagorno. (VOA/U. Filimonova)

Para pria bermain kartu di belakang jalan kota Stepanakert yang sepi. (VOA/U. Filimonova)

Hasil pertanian, yang masih merupakan tulang punggung perekonomian Nagorno-Karabakh (VOA/U. Filimonova)

Halo Trust, sebuah kelompok dari Inggris, membersihkan ranjau darat dan bom rumpun, sisa-sisa perang 1992-1994. (VOA/U. Filimonova)

Para pekerja dari Halo Trust mempelajari lokasi-lokasi dari barang-barang yang belum meledak setelah 20 tahun. (VOA/U. Filimonova)

Sekolah Menengah Pertama No. 3 Griboedova di Stepanakert memperlihatkan foto-foto alumni sekolah itu yang tewas dalam perang pada 1992-1994 dengan Azerbaijan. (VOA/U. Filimonova)

Anak-anak lelaki di sekolah paham bahwa wajib militer menanti mereka pada usia 18 tahun. (VOA/U. Filimonova)

Kambing berkeliaran di luar biara di Gandzasar. Dibangun pada abad ke-10, Gandzasar, atau harta karun di atas bukit, merupakan tempat keuskupan Armenia di Nagorno-Karabakh. (VOA/U. Filimonova)